Kacang Polong : Nikmat Dan Sehat

Kacang Polong
Kacang polong merupakan salah satu komponen polong-polongan yang banyak dijumpai di berbagai kuliner seperti nasi goreng, aneka sup, tumisan, fuyunghai dan beberapa merek camilan. Kacang polong memang nikmat, tidak heran jika banyak yang menggemarinya. Kacang bernama lain ercis ini memiliki warna hijau dengan ukuran biji yang lebih besar jika dibandingkan dengan kacang hijau. Ia merupakan kerabat dekat kacang kapri. Bahkan banyak yang beranggapan kacang polong dan si kapri menunjuk pada jenis kacang yang sama. Memang secara fisik, agak susah membedakan kedua jenis kacang ini. Banyak yang tidak tahu bahwa kacang polong justru tak bisa dikonsumsi dengan polongnya. Bagian yang diambil adalah biji. Sementara itu kacang kapri justru sebaliknya. Ia dkonsumsi bersama polong kacangnya dan dipanen saat kacang masih muda.


Kandungan Gizi Kacang Polong

Kacang polong sesungguhnya berasal dari Belanda. Kata “ercis” sendiri berasal dari kata “erwtjes” yang merupakan kata Belanda. Kacang polong ini diduga masuk ke Indonesia pada saat Belanda menjajah negeri ini. Saat ini, kacang polong banyak tersedia di Indonesia. Bahkan di beberapa wilayah, kacang polong menjadi salah satu komoditi yang serius dibudidayakan. Kacang polong ini banyak digemari sebab rasanya memang nikmat. Selain itu ia juga dikenal menyehatkan. Kacang polong diketahui kaya akan protein nabati. Dengan mengkonsumsi kacang polong, Anda bisa memenuhi kebutuhan protein harian Anda. Selain protein, kacang polong juga mengandung banyak asam amino. Perpaduan protein dan asam amino akan membuat kinerja ercis atau kacang polong jauh lebih baik.

Selain protein, kacang polong juga dikenal mengandung sejumlah senyawa penting lainnya, antara lain:
  1. Asam folat. Dalam 100 gram kacang polong terdapat 65 mcg atau sekitar 16% asam folat. Ia merupakan enzim yang sangat penting dalam proses sintesa sel baru di dalam tubuh. Asam folat ini dikenal sangat penting dikonsumsi oleh ibu hamil sebab folat merupakan salah satu komponen yang mampu mencegah cacat pada janin.
  2. Thiamin. Dalam 100 gram kacang polong, terdapat 0,2 mg thiamin. Zat ini sangat penting dalam proses metabolisme untuk menghasilkan energi dan juga menyuplai atifitas saraf dan juga ototo.
  3. Vitamin K. Per 100 gram terdapat 5 mcg vitamin K. Ia diperlukan dalam proses pembentukan darah, serta dalam proses pembentukan dan perbaikan susunan tulang.
  4. Asam pantotenat. Dalam 100 gram terdapat sekitar 0,6 mg. Ia dibutuhkan dalam proses pemecahan glukosa juga asam lemak.
  5. Niasin. Zat ini dibutuhkan dalan menetralkan racun di dalam tubuh. Ia juga diperlukan dalam proses sintesis lemak dan mampu merangsang nafsu makan. Ia juga mampu membantu sistem pencernaan dalam tubuh dan memperbaiki jaringan kulit juga saraf.
  6. Riboflavin. Zat ini dibutuhkan untuk memperbaiki kulit, menyehatkan mata dan mampu merangsang produksi energi.
  7. Fosfor. Dalam 100 gram kacang polong terdapat 99 mg fosfor. Zat ini dikenal berperan penting dalam metabolisme tubuh baik itu metabolisme karbohidrat, lemak juga protein.
  8. Potasium. Sebanyak 10% per 100 gram kacang polong. Senyawa ini sangat penting untuk mendukung jalannya fungsi saraf secara benar.
  9. Senyawa lainnya yang trsembunyi di dalam kacang polong adalah magnesium, mangan, tembaga, zat besi, serat juga zinc.
Mencermati senyawa yang terdapat di dalam kacang polong, rasanya wajar jika kita menggiatkan konsumsi legume yang satu ini. Tak ada salahnya Anda memasukkannya di dalam daftar menu konsumsi harian Anda. Terlebih lagi, kacang polong ini mudah diolah. Pastikan Anda membeli kacang polong yang permukaan kulitnya sempurna ya! Sebab jika ada cacat, itu berarti kacang polong tersebut telah mengalami penurunan nutrisi.