Belajar Budidaya Kacang Panjang

budidaya kacang panjang
Kacang panjang popluler di Indonesia dan dikonsumsi sebagai komponen sayuran. Kacang panjang merupakan sumber nutrisi yang baik sebab kandungan senyawa aktifnya cukup kompleks. Permintaan pasar terhadap kacang panjang cukup stabil, karena itu wajar jika banyak petani yang menanam kacang panjang sebagai penopang ekonomi mereka. Pada dasarnya budidaya tanaman kacang panjang cukup mudah. Sama seperti tanaman pertanian lainnya, faktor seperti medium tumbuh, bibit, perawatan dan masa panen merupakan fokus utama dalam budidaya kacang panjang. Jika Anda tertarik dengan peluang usaha ini, sebelum memulai, cermatilah langkah budidaya kacang panjang seperti yang diurai pada paragraf berikutnya.

Sayarat Tumbuh Kacang Panjang

Sebelum memulai usaha pertanian kacang panjang, petani harus memahami syarat tumbuh tanaman yang satu ini. Kacang panjang, sama seperti tanaman lainnya, menyukai tanah yang lempung dan berpasir (latosol) serta tentu subur gembur banyak mengandung humus. Sementara itu kelembaban yang paling sempurna untuk kacang panjang adalah pH 5,5 hingga 6,5. Adapun iklim pendukung terbaik adalah antara 20 derajat celsius sampai 30 derajat celsius. Curah hujan juga memegang peranan yang baik. Untuk pertanian kacang panjang, curah hujan terbaik antara 600 hingga 1.500 mm per tahunnya. Terakhir adalah ketinggian medium tanam sebaiknya kurang dari 800 meter di atas permukaan laut.
Pembibitan, Penanaman Dan Pemeliharaan

Setelah memahami syarat tumbuh dari kacang panjang, petani sudah bisa memulai budidaya kacang panjang. Langkah pertama yang diperhatikan tentu soal ketersediaan bibit. Pemilihan bibit sangat penting sebab akan mempengaruhi kualitas panen petani. Adapun kriteria bibit layak tanam adalah:
  1. Penampilannya bernas atau kusam
  2. Daya kecambahnya cenderung tinggi sekitar 85%
  3. Tidak memiliki cacat atau rusak
  4. Sehat, tidak memiliki wabah aham maupun penyakit
Setelah bibit tersedia, petani bisa tidak lagi harus menyemaikan bibit kacang panjang terlebih dahulu. Bisa langsung ditanam pada lubang tanam yang sebelumnya telah disiapkan di medium tanah. Adapun langkah-langkah penyiapan medium tanam sebagai berikut:
  1. Bersihkan lahan dari gulma seperti rumput liar. Kemudian gemburkan tanah dengan cara dicangkul dan dibajak.
  2. Selanjutnya, siapkan bedengan dengan ukuran lebar kurang lebih 60 sampai 80 cm. Sementara itu jakar antara bedengan yang satu dengan yang lainnya adalah 30 cm. Adapun tinggi bedengan sebaiknya 30 cm dan panjang bedengan tergantung pada luas lahan yang petani miliki.
  3. Apabila dirasa pH tanah lahan kurang baik, petani bisa melakukan langkah pengapuran pada lahan yakni dengan mencampurkan dolomit sebanyak 1 sampai 2 ton per hektar tanah dengan lahan secara merata pada kedalaman 30 cm.
  4. Selain itu, untuk menambah kesuburan lahan tanam, aplikasikanlah pupuk di bedengan. Langkah ini tidak mutlak jika dirasa tanah cukup subur.
  5. Setelah bedengan siap, buatlah lubang tanam dengan ukuran 20x50 xm, 40x60 cm dan 30x40 cm (ukuran untuk kacang tanah tipe merambat). Sementara untuk kacang tanah tipe tegak, ukuran lubang tanamnya adalah 20x40 cm dan 30x60 cm.
Setelah lubang tanam siap, bibit kacang panjang siap untuk ditanam. Periode penanaman terbaik adalah di awal musim kemarau atau awal musim penghujan. Namun jika tanah dalam kondisi memadai, bisa saja proses tanam dimulai kapanpun. Cara menanam kacang panjang adalah dengan memasukkan benih ke dalam lubang tanah. Per lubang bisa diisi dengan 2 biji bibit. Setelah dimasukkan, tutup kembali lubang dengan tanah.



Setelah proses penanaman, langkah selanjutnya adalah proses pemeliharaan. Setelah 3 atau 4 hari dari masa penanaman, perlu dilakukan proses penyulaman. Yakni meneliti satu per satu lubang tanam dan mengganti bibit yang tidak tumbuh dengan bibit baru. Langkah pemeliharaan selanjutnya adalah penyiangan. Saat tanaman kacang hijau sudah berumur 2 atau 3 minggu, petani bisa menyiangi rumput di kebun. Sebaiknya dengan cara manual yakni dengan mencabut rumbut seperti biasa. Langkah selanjutnya adalah pemangkasan atau perempelan. Langkah ini mencakup pemotongan tanaman kacang panjang yang dianggap terlalu rimbun. Pemangkasan bisa dilakukan pada bagian daun maupun ujung batang. Tanaman yang terlalu rimbun berpotensi menghambat tumbuhnya bunga dan hal ini jika tidak diantisipasi akan mempengaruhi jumlah panen Anda.


Dalam budidaya kacang panjang, langkah pemupukan juga memegang peranan yang sangat penting. Sebagian petani yang memang fokus pada pertanian organik biasanya akan memakai pupuk kompos. Tetapi tak sedikit pula petani yang menggunakan pupuk an-organik. Adapun dosis pemupukan makro adalah :
  1. Pemupukan dasar meliputi : 50 kg urea dan 75 kg Sp-36 serta 25 kg KCI.
  2. Pemupukan tanaman yang berumur 45 hari : 50 kg Urea dan 25 kg Sp-36 serta 75 kg KCI.
Proses pemeliharaan selanjutnya adalah pengairan. Proses ini dilakukan pada fase awal pertumbuhan benih kacang hijau hingga tanaman muda. langkah penyiraman dilakukan rutin setiap hari. Namun bisa dikurangi tergantung pada musim. Hal lain yang tak kalah penting adalah pengelolaan hama dan juga penyakit. Budidaya kacang panjang rentan terusik dengan kehadiran hama dan penyakit seperti lalat kacang, ulat grayak, peggerek biji, ulat bunga, penyakit antraknose, mozaik, dan penyakit sapu. Masing-masing hambatan ini bisa ditanggulangi berdasarkan gejala yang terlihat.


Setelah semua proses dilalui, petani tinggal menunggu masa panen yang merupakan titik puncak dalam budidaya kacang panjang. Adapun ciri kacang panjang yang siap panen adalah kacang panjang yang mudah dipatahkan dan biji-biji di dalam polongnya tidak menonjol. Sementara itu, waktu panen terbaik adalah pagi dan sore hari di umur tanaman antara 3,5 sampai 4 bulan. Cara memanen kacang panjang cukup mudah, cukup memotong ujung tangkai buah/kacang panjang dengan pisau. Setelah dipanen, kacang panjang dikumpulkan dan disortir. Simpan di tempat teduh, tidak lembab dan tidak pula terkenal sinar matahari secara langsung. Ada baiknya kacang panjang langsung dijual di pasaran.