Budidaya
kacang tanah banyak digeluti petani sebab permintaan terhadap komoditas
tani yang satu ini memang cenderung stabil. Kacang tanah, menurut data
yang valid, menempati urutan ketiga dalam hirearki konsumsi polong-polongan
di Indonesia setelah kacang kedelai dan kacang hijau. Kacang tanah
digolongkan ke dalam tanaman leguminosae yang cukup penting khususnya di
Indonesia terutama dalam konteks pertanian. Kacang tanah memiliki
beberapa keunggulan yang menguntungkan para petani. Hal tersebut antara
lain pertumbuhan kacang tanah lebih tahan terhadap kelangkaan air
atau kekeringan, ancaman baik itu hama maupun penyakit yang relatif
lebih sedikit, panen yang lebih cepat yakni 55 sampai 60 hari, cara
tanam serta pengelolaan yang cukup sederhana, perlakuan pasca panen yang
lebih mudah, angka kegagalan dalam panen total yang lebih sedikit serta
harga jual tinggi serta lebih stabil di pasaran. Kesemua faktor ini
menjadikan budidaya kacang tanah jauh lebih menguntungkan.
Fase Perumbuhan Kacang Tanah
Layaknya polong-polongan lainnya,
tanaman kacang tanah juga diperbanyak secara generatif atau melalui
bebijiannya. Polongan kacang tanah memiliki bentuk yang silindris dengan
panjang yang mampu mencapai 6 sampai 15 cm. Polong muda kacang tanah
berwarna hijau. Namun di usia matang, biji ini berubah warna menjadi
hitam atau coklat. Di setiap polong kacang tanah berisi 10 sampai 15
biji. Bebijian ini yang kemudian dikonsumsi dan dijadikan bibit. Berikut ini gambar bagian-bagian dari biji kacang tanah:
Pertumbuhan
secara sederhana diartikan sebagai proses pertambahan ukuran sel atau
organisme yang sifatnya lebih ke kuantitatif atau bisa diukur, dan
irreversible atau tak lagi bisa kembali ke ukuran semula. Pertumbuhan
dibedakan ke dalam dua kategori yakni primer dan sekunder. Pertumbuhan
primer sendiri adalah proses dimana batang dan juga akar bertambah
panjang. Pertumbuhan primer terjadi pada maristam apical dan juga
titik-titik tumbuh yang bersifat primer. Sedangkan pertumbuhan sekunder
adalah proses dimana aktivitas sel eristem sekunder atau kambium dan
juga kambium gabus mempengaruhi ukuran diameter batang pada tanaman.
Terkait dengan pertumbuhan kacang tanah,
dimulai dari proses perkecambahan. Proses ini merupakan tahapan paling
awal dari pertumbuhan dari tanaman yang dilakukan ketiledon di dalam
biji. Perkecambahan sendiri dibagi ke dalam dua pembagian yakni
perkecambahan hipogeal dan epigeal. Perkecambahan pada kacang tanah
sendiri adalah perkecambahan hipogeal yang ditandai dengan terjadinya
pembentangan ruas batang teratas atau epikotil dan menjadikan daun
lembaga tertarik ke arah atas tanah. Akan tetapi kotiledon tetap
berada/tertahan di dalam tanah.
Proses perkecambahan pada pertumbuhan kacang hijau terjadi dalam beberapa tahapan antara lain:
- Tahap 1 dimana air masuk ke dalam biji atau dikenal dengan istilah imbibisi.
- Tahap 2 dimana embrio diaktifkan untuk melepaskan hormon bernama giberelin.
- Tahap 3 dimana terjadi pendorongan terhadap aleueron atau lapisan super tipis yang ada pada endosperm.
- Tahap 4 ditandai dengan sintesis enzim amilase, maltase dan protease.
- Tahap 5 yakni fase dimana enzim mencegah cadangan makanan pada endosperm dan menjadikannya energi untuk pertumbuhan dan energi untuk membentuk sel. Setelah tahapan ini, biasanya batang dan daun mulai terlihat.
Pertumbuhan kacang tanah
(layaknya tanaman lainnya) dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor ini
secara garis besar dibagi ke dalam dua bagian yakni faktor eksternal
dan juga internal. Faktor eksternal sendiri merupakan pengaruh dari luar
yang mempengaruhi proses tumbuh tanaman kacang. faktor eksternal antara
lain mencakup air juga mineral, kelembaban udara dan tanah, suhu dan
juga cahaya. Sementara itu faktor internal yakni hal-hal yang berasal
dari dalam tanaman itu sendiri mencakup hormon antara lain auksin,
giberelin, gas etilen, asam absisat, kalin, dan sitokinin. Secara
mendetil, hormon kalin terdiri dari rhizokalin yang berfungsi merangsang
pembentukan akar, kaulokalin yang bertanggungjawab merangsang
pembentukan batang, anthokalin yang berfungsi merangsang pembentukan
bunga dan yang terakhir hormon fitokalin yang bertugas merangsang
pembentukan daun.
Dalam proses pertumbuhan kacang tanah,
catatan kritis haris digarisbawahi terkait faktor eksternal yakni
cahaya. Cahaya sangat penting sebab berperan sebagai energi yang
digunakan untuk proses fotosintesis dan juga berperan penting dalam
pembentukan klorofil pada tanaman. Akan tetapi dalam proses
perkecambahan, cahaya berpotensi menjadi penghambat atau inhibitor sebab
cahaya bisa memacu difusi auksin. Oleh sebab itu, penting untuk
diketahui, pada proses perkecambahan harus dilakukan di tempat yang
cenderung gelap.